Pengembangan Profesi Guru Sekolah
Dasar – SD
1. Kompetensi
Profesional
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keahlian (expertise) para anggotanya. Artinya pekerjaan itu tidak bisa
dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara
khusus untuk melakukan pekerjaan itu. Profesional menunjuk pada dua hal, yaitu
(1) orang yang menyandang profesi, (2) penampilan seseorang dalam melakukan
pekerjaan sesuai dengan profesinya (seperti misalnya dokter).
Makmum (1996: 82) menyatakan bahwa teacher performance
diartikan kinerja guru atau hasil kerja atau penampilan kerja. Secara
konseptual dan umum penampilan kerja guru itu mencakup aspekaspek; (1)
kemampuan profesional, (2) kemampuan sosial, dan (3) kemampuan personal.
Johnson (dalam Sanusi, 1991:36) menyatakan bahwa standar
umum itu sering dijabarkan sebagai berikut; (1) kemampuan profesional mencakup,
(a) penguasaan materi pelajaran, (b) penguasaan penghayatan atas landasan dan
wawasan kependidikan dan keguruan, dan (c) penguasaan proses-proses pendidikan.
(2) kemampuan sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan
kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.
(3) kemampuan personal (pribadi) yang beraspek afektif mencakup, (a) penampilan
sikap positif terhadap keseluruhan tugas sebagai guru, (b) pemahaman,
penghayatan, dan penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut oleh seorang
guru, dan (c) penampilan untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan
keteladanan bagi peserta didik.
2. Kompetensi
Kepribadian
Kompetensi kepribadian menurut Suparno (2002:47) adalah
mencakup kepribadian yang utuh, berbudi luhur, jujur, dewasa, beriman,
bermoral; kemampuan mengaktualisasikan diri seperti disiplin, tanggung jawab,
peka, objekti, luwes, berwawasan luas, dapat berkomunikasi dengan orang lain;
kemampuan mengembangkan profesi seperti berpikir kreatif, kritis, reflektif,
mau belajar sepanjang hayat, dapat ambil keputusan dll. (Depdiknas,2001).
Kemampuan kepribadian lebih menyangkut jati diri seorang guru sebagai pribadi
yang baik, tanggung jawab, terbuka, dan terus mau belajar untuk maju.
Yang pertama ditekankan adalah guru itu bermoral dan
beriman. Hal ini jelas merupakan kompetensi yang sangat penting karena salah
satu tugas guru adalah membantu anak didik yang bertaqwa dan beriman serta
menjadi anak yang baik. Bila guru sendiri tidak beriman kepada Tuhan dan tidak
bermoral, maka menjadi sulit untuk dapat membantu anak didik beriman dan
bermoral. Bila guru tidak percaya akan Allah, maka proses membantu anak didik
percaya akan lebih sulit. Disini guru perlu menjadi teladan dalam beriman dan
bertaqwa. Pernah terjadi seorang guru beragama berbuat skandal sex dengan
muridnya, sehingga para murid yang lain tidak percaya kepadanya lagi. Para
murid tidak dapat mengerti bahwa seorang guru yang mengajarkan moral, justru ia
sendiri tidak bermoral. Syukurlah guru itu akhirnya dipecat dari sekolah.
Yang kedua, guru harus mempunyai aktualisasi diri yang
tinggi. Aktualisasi diri yang sangat penting adalah sikap bertanggungjawab.
Seluruh tugas pendidikan dan bantuan kepada anak didik memerlukan tanggungjawab
yang besar. Pendidikan yang menyangkut perkembangan anak didik tidak dapat
dilakukan seenaknya, tetapi perlu direncanakan, perlu dikembangkan dan perlu
dilakukan dengan tanggungjawab. Meskipun tugas guru lebih sebagai fasilitator,
tetapi tetap bertanggung jawab penuh terhadap perkembangan siswa. Dari
pengalaman lapangan pendidikan anak menjadi rusak karena beberapa guru tidak
bertanggungjawab. Misalnya, terjadi pelecehan seksual guru terhadap anak didik,
guru meninggalkan kelas seenaknya, guru tidak mempersiapkan pelajaran dengan
baik, guru tidak berani mengarahkan anak didik, dll.
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain sangat
penting bagi seorang guru karena tugasnya memang selalu berkaitan dengan orang
lain seperti anak didik, guru lain, karyawan, orang tua murid, kepala sekolah
dll. Kemampuan ini sangat penting untuk dikembangkan karena dalam pengalaman,
sering terjadi guru yang sungguh pandai, tetapi karena kemampuan komunikasi
dengan siswa tidak baik, ia sulit membantu anak didik maju. Komunikasi yang
baik akan membantu proses pembelajaran dan pendidikan terutama pada pendidikan
tingkat dasar sampai menengah.
Kedisiplinan juga menjadi unsur penting bagi seorang guru.
Kedisiplinan ini memang menjadi kelemahan bangsa Indonesia, yang perlu
diberantas sejak bangku sekolah dasar. Untuk itu guru sendiri harus hidup dalam
kedisiplinan sehingga anak didik dapat meneladannya. Di lapangan sering terlihat
beberapa guru tidak disiplin mengatur waktu, seenaknya bolos; tidak disiplin
dalam mengoreksi pekerjaan siswa sehingga siswa tidak mendapat masukan dari
pekerjaan mereka. Ketidakdisiplinan guru tersebut membuat siswa ikut-ikutan
suka bolos dan tidak tepat mengumpulkan perkerjaan rumah. Yang perlu
diperhatikan di sini adalah, meski guru sangat disiplin, ia harus tetap
membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan siswa. Pendidikan dan
perkembangan pengetahuan di Indonesia kurang cepat salah satunya karena
disiplin yang kurang tinggi termasuk disiplin dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan dalam belajar.
Yang ketiga adalah sikap mau mengembangkan pengetahuan. Guru
bila tidak ingin ketinggalan jaman dan juga dapat membantu anak didik terus
terbuka terhadap kemajuan pengetahuan, mau tidak mau harus mengembangkan sikap
ingin terus maju dengan terus belajar. Di jaman kemajuan ilmu pengetahuan
sangat cepat seperti sekarang ini, guru dituntut untuk terus belajar agar
pengetahuannya tetap segar. Guru tidak boleh berhenti belajar karena merasa
sudah lulus sarjana.
3. Kompetensi
Paedagogik
Selanjutnya kemampuan paedagogik menurut Suparno (2002:52)
disebut juga kemampuan dalam pembelajaran atau pendidikan yang memuat pemahaman
akan sifat, ciri anak didik dan perkembangannya, mengerti beberapa konsep
pendidikan yang berguna untuk membantu siswa, menguasai beberapa metodologi
mengajar yang sesuai dengan bahan dan perkambangan siswa, serta menguasai
sistem evaluasi yang tepat dan baik yang pada gilirannya semakin meningkatkan
kemampuan siswa.
Pertama, sangat jelas bahwa guru perlu mengenal anak didik
yang mau dibantunya. Guru diharapkan memahami sifat-sifat, karakter, tingkat
pemikiran, perkembangan fisik dan psikis anak didik. Dengan mengerti hal-hal
itu guru akan mudah mengerti kesulitan dan kemudahan anak didik dalam belajar
dan mengembangkan diri.
Dengan demikian guru akan lebih mudah membantu siswa
berkembang. Untuk itu diperlukan pendekatan yang baik, tahu ilmu
psikologi anak dan perkembangan anak dan tahu bagaimana perkembangan
pengetahuan anak. Biasanya selama kuliah di FKIP guru mendalami teori-teori
psikologi tersebut. Namun yang sangat penting adalah memahami anak secara tepat
di sekolah yang nyata.
Kedua, guru perlu juga menguasai beberapa teori tentang
pendidikan terlebih pendidikan di jaman modern ini. Oleh karena sistem
pendidikan di Indonesia lebih dikembangkan kearah pendidikan yang demokratis,
maka teori dan filsafat pendidikan yang lebih bersifat demokratis perlu
didalami dan dikuasai. Dengan mengerti bermacammacam teori pendidikan,
diharapkan guru dapat memilih mana yang paling baik untuk membantu perkembangan
anak didik. Oleh karena guru kelaslah yang sungguh mengerti situasi kongrit
siswa mereka, diharapkan guru dapat meramu teori-teori itu sehingga cocok
dengan situasi anak didik yang diasuhnya. Untuk itu guru diharapkan memiliki
kreatifititas untuk selalu menyesuaikan teori yang digunakan dengan situasi
belajar siswa secara nyata.
Ketiga, guru juga diharapkan memahami bermacam-macam model
pembelajaran. Dengan semakin mengerti banyak model pembelajaran, maka dia akan
lebih mudah mengajar pada anak sesuai dengan situasi anak didiknya. Dan yang
tidak kalah penting dalam pembelajaran adalah guru dapat membuat evaluasi yang
tepat sehingga dapat sungguh memantau dan mengerti apakah siswa sungguh
berkembang seperti yang direncanakan sebelumnya. Apakah proses pendidikan sudah
dilaksanakan dengan baik dan membantu anak berkembang secara efisien dan
efektif.
Kompetensi profesional meliputi: (1) menguasai landasan
pendidikan, (2) menguasai bahan pembelajaran, (3) menyusun program
pembelajaran, (4) melaksanakan program pembelajaran, dan (5) menilai proses
serta hasil pembelajaran.
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial meliputi: (1) memiliki empati pada orang
lain, (2) memiliki toleransi pada orang lain, (3) memiliki sikap dan
kepribadian yang positif serta melekat pada setiap kopetensi yang lain, dan (4)
mampu bekerja sama dengan orang lain.
Menurut Gadner (1983) dalam Sumardi (Kompas, 18 Maret 2006)
kompetensi sosial itu sebagai social intellegence atau kecerdasan sosial.
Kecerdasan sosial merupakan salah satu dari sembilan kecerdasan (logika,
bahasa, musik, raga, ruang, pribadi, alam, dan kuliner) yang berhasil
diidentifikasi oleh Gardner.
Semua kecerdasan itu dimiliki oleh seseorang. Hanya saja,
mungkin beberapa di antaranya menonjol, sedangkan yang lain biasa atau bahkan
kurang. Uniknya lagi, beberapa kecerdasan itu bekerja secara padu dan simultan
ketika seseorang berpikir dan atau mengerjakan sesuatu (Amstrong, 1994).
Sehubungan dengan apa yang dikatakan oleh Amstrong itu ialah
bahwa walau kita membahas dan berusaha mengembangkan kecerdasan sosial, kita
tidak boleh melepaskannya dengan kecerdasan-kecerdasan yang lain. Hal ini
sejalan dengan kenyataan bahwa dewasa ini banyak muncul berbagai masalah sosial
kemasyarakatan yang hanya dapat dipahami dan dipecahkan melalui pendekatan
holistik, pendekatan komperehensif, atau pendekatan multidisiplin.
Kecerdasan lain yang terkait erat dengan kecerdasan sosial
adalah kecerdasan pribadi (personal intellegence), lebih khusus lagi kecerdasan
emosi atau emotial intellegence (Goleman, 1995). Kecerdasan sosial juga
berkaitan erat dengan kecerdasan keuangan (Kiyosaki, 1998). Banyak orang yang
terkerdilkan kecerdasan sosialnya karena impitan kesulitan ekonomi.
Dewasa ini mulai disadari betapa pentingnya peran kecerdasan
sosial dan kecerdasan emosi bagi seseorang dalam usahanya meniti karier
di masyarakat, lembaga, atau perusahaan. Banyak orang sukses yang kalau kita
cermati ternyata mereka memiliki kemampuan bekerja sama, berempati, dan
pengendalian diri yang menonjol.
Dari uraian dan contoh-contoh di atas dapat kita singkatkan
bahwa kompetensi sosial adalah kemampuan seseorang berkomunikasi, bergaul,
bekerja sama, dan memberi kepada orang lain. Inilah kompetensi sosial yang
harus dimiliki oleh seorang pendidik yang diamanatkan oleh UU Guru dan Dosen,
yang pada gilirannya harus dapat ditularkan kepada anak-anak didiknya.
Untuk mengembangkan kompetensi sosial seseorang pendidik,
kita perlu tahu target atau dimensi-dimensi kompetensi ini. Beberapa dimensi
ini, misalnya, dapat kita saring dari konsep life skills
(www.lifeskills4kids.com). Dari 35 life skills atau kecerdasan hidup itu, ada
15 yang dapat dimasukkan kedalam dimensi kompetensi sosial, yaitu: (1) kerja
tim, (2) melihat peluang, (3) peran dalam kegiatan kelompok, (4) tanggung jawab
sebagai warga, (5) kepemimpinan, (6) relawan sosial, (7) kedewasaan dalam
bekreasi, (8) berbagi, (9) berempati, (10) kepedulian kepada sesama, (11)
toleransi, (12) solusi konflik, (13) menerima perbedaan, (14) kerja sama, dan
(15) komunikasi.
Kelima belas kecerdasan hidup ini dapat dijadikan topik
silabus dalam pembelajaran dan pengembangan kompetensi sosial bagi para
pendidik dan calon pendidik. Topik-topik ini dapat dikembangkan menjadi materi
ajar yang dikaitkan dengan kasus-kasus yang aktual dan relevan atau kontekstual
dengan kehidupan masyarakat kita. Dari uraian tentang profesi dan kompetensi
guru, menjadi jelas bahwa pekerjaan/jabatan guru adalah sebagai profesi yang
layak mendapatkan penghargaan, baik finansial maupun non finansial.
UJI KOMPETENSI GURU
JENJANG/TINGKAT : SEKOLAH DASAR ( SD )
JENJANG/TINGKAT : SEKOLAH DASAR ( SD )
1.
Ciri utama dari inovasi dalam
pendidikan adalah kekhasan, kebaharuan, terencana dan mempunyai tujuan. Salah
satu contoh dari penerapan bidang pendidikan tahun 2000-an adalah . . . .
A. Pembelajaran Kelas Rangkap
B. Lesson Study
C. PAKEM
D. CBSA
2. Inovasi merupakan
suatu perubahan baru yang secara kualitatif berbeda dengan yang ada sebelumnya,
disengaja, untuk meningkatkan kemampuan dalam mencapai tujuan. Pernyataan
tersebut dikemukakan oleh . . . .
A. Santosa S. Hamidjaja
B. Mattew B. Milers
C. Sumantri Mulyani
D. Rabbin
A. Santosa S. Hamidjaja
B. Mattew B. Milers
C. Sumantri Mulyani
D. Rabbin
3. Salah satu sifat
perubahan dalam inovasi yaitu upaya penyusunan kembali berbagai komponen yang
ada dalam siustem dengan maksud untuk menyesuaikan dengan tuntutan dan
kebutuhan, disebut . . . .
A. Addition
B. Restructuring
C. Alternation
D. Substitution
A. Addition
B. Restructuring
C. Alternation
D. Substitution
4. Adalah proses
komunikasi dimana terjadi pembagian informasi bersama untuk mencapai suatu
kesepakatan bersama, pernyataan tersebut termasuk komunikasi . . . .
A. Linier
B. Kontradiktif
C. Konvergen
D. Collective
A. Linier
B. Kontradiktif
C. Konvergen
D. Collective
5. Adanya saling
pemahaman dalam komunikasi konvergen termasuk ke dalam komunikasi . . .
A. Information
B. Convergence
C. Mutual Understanding
D. Network Relationship
A. Information
B. Convergence
C. Mutual Understanding
D. Network Relationship
6. Proses komunikasi
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dimana penerima pesan dan pengirim
pesan mempunyai latar belakang berbeda, baik dari latar belakang sosial budaya,
agama, pendidikan, karakteristik lain disebut . . . .
A. Heterofil
B. Homofil
C. Holomofil
D. Homogen
A. Heterofil
B. Homofil
C. Holomofil
D. Homogen
7. Tahap pada saat
individu/kelompok mulai membentu sikap menyenangi atau tidak menyenangi
terhadap inovasi dikategorikan . . . .
A. Tahap pengetahuan (kowledge)
B. Tahap bujukan (persuasion)
C. Tahap pengembalian keputusan (decision making)
D. Tahap implementasi (implementation)
A. Tahap pengetahuan (kowledge)
B. Tahap bujukan (persuasion)
C. Tahap pengembalian keputusan (decision making)
D. Tahap implementasi (implementation)
8. Mencari
penguatan terhadap keputusan inovasi yang dilakukan termasuk . . . .
A. Bujukan (persuasion)
B. Konfirmasi (confirmation)
C. Implementasi (implementation)
D. Pengembalian keputusan (decision making)
A. Bujukan (persuasion)
B. Konfirmasi (confirmation)
C. Implementasi (implementation)
D. Pengembalian keputusan (decision making)
9. Suatu sistem
sosial yang secara jelas mempersyaratkan kelompok orang/geografis melaksanakan
suatu inovasi merupakan . . . .
A. Kegiatan pemeliharaan terbatas
B. Fasilitas fisik
C. Ukuran kewilayahan
D. Penggunaan waktu
A. Kegiatan pemeliharaan terbatas
B. Fasilitas fisik
C. Ukuran kewilayahan
D. Penggunaan waktu
10. Mengaitkan
berbagai struktur dan hubungan antar manusia dalam organisasi untuk inovasi
pendidikan termasuk ke dalam . . . .
A. Tujuan yang ingin dicapai
B. Prosedur yang digunakan
C. Kondisi normatif
D. Struktur social
A. Tujuan yang ingin dicapai
B. Prosedur yang digunakan
C. Kondisi normatif
D. Struktur social
CONTOH SOAL UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD
1. Pernyataan di bawah ini yang merupakan
karakteristik perkembangan peserta didik SD dari aspek sosial yaitu ....
a. mulai menyukai teman
sebaya sesama jenis
b. berperan serta dalam permainan logika
c. menyukai teman sebaya lawan
jenis
d. dapat bekerja dalam durasi
waktu yang lama
2. Anak usia SD sering disebut
“usia berkelompok”. Hal tersebut menunjukkan karakteristik perkembangan
anak aspek ….
a. intelektual
b. emosional
c. sosial
d. moral
3. Pernyataan di
bawah ini merupakan karakteristik perkembangan peserta didik SDditinjau
dari aspek fisik, kecuali ....
a. menunjukkan variasi yang besar pada
tinggi dan berat badan
b. memiliki keterampilan fisik untuk memainkan
permainan
c. penambahan-penambahan dalam kemampuan
motorik halus
d. memiliki kemampuan dalam mengangkat
beban yang berat
4. Kreativitas
merupakan salah satu karakteristik perkembangan intelektual siswa SD, yang
artinya kemampuan ….
a. penalaran yang menggunakan logika-logika yang
dapat diterima oleh semua orang dan menghasilkan penyelesaian persoalan
untuk mengambil keputusan
b. berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang
baru dan tidak biasa serta menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap
berbagai persoalan
c. mengembangkan ide-ide secara cerdas dalam
rangka penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan masa sekarang
maupun masa yang akan datang
d. memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan
sehari-hari yang sering dilakukan dan menghasilkan kepuasan kepada dirinya
sendiri dan orang lain
5. Pernyataan di
bawah ini merupakan karakteristik perkembangan peserta didik SD aspek
emosional, kecuali ....
a. kesulitan memulai sesuatu, tetapi jika
berhasil akan bertahan sampai akhir
b. mulai muncul perasaan simpati kepada
orang yang lebih dewasa
c. menampakkan marah apabila mengalami
kesulitan di sekolah
d. memiliki rasa humor yang diekspresikan
dalam lelucon praktis
6. Perkembangan perilaku moral dan perkembangan
konsep moral merupakan fase-fase perkembangan moral yang harus dicapai seorang
anak. Pada fase perkembangan perilaku moral, seorang anak belajar melalui
cara-cara berikut, kecuali ….
a. trial and error
b. pendidikan langsung,
c. identifikasi
d. observasi
7. Mata pelajaran
PKn, salah satu minat siswa usia SD yang dapat teridentifikasi dalam
proses pembelajaran adalah minat terhadap ….
a. masalah sosial
b. tubuh manusia
c. kesehatan manusia
d. bidang olahraga
8. Dalam
pembelajaran PKn, guru kelas SD mengajarkan tentang kompetensi dasar:
“Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat”, kompetensi prasyarat yang
harus dimiliki siswa adalah ….
a. mengenal pentingnya tata tertib di
mayarakat
b. mengenal lingkungan rumah dan sekolah
c. melaksanakan hidup rukun di
masyarakat
d. mengikuti tata tertib di rumah dan
sekolah
9. Dalam
pembelajaraan Matematika, ketika guru mengaitkan materi pelajaran dengan
kebutuhan hidup sehari-hari maka guru telah berupaya agar pembelajaran
memungkinkan bagi guru untuk mengidentifikasi minat siswa terhadap ….
a. kesehatan
b. status
c. penampilan
d. pekerjaan
10. Dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia, saat ada siswa yang sangat ingin memerankan tokoh
dongeng yang disukainya berarti guru telah menyajikan bahan pelajaran
dengan menarik, dengan demikian guru dapat mengindentifikasi minat siswa
terhadap ….
a. penampilan
b. pekerjaan
c. sekolah
d. status
11. Dalam proses pembelajaran
tentang kompetensi dasar: ‘mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh
sehat dan kuat (makanan, air, pakaian, udara, lingkungan sehat)’, guru tampak
dapat mengidentifikasi siswa yang selalu bertanya dan mampu membuat laporan
tentang apa saja yang diminatinya dengan sangat baik. Berdasarkan uraian di
atas, dapat dikatakan bahwa guru dapat mengidentifikasi minat siswa terhadap …
a. kesehatan
b. seks
c. penampilan
d. pekerjaan
12. Mata pelajaran IPS
‘minat siswa terhadap lambang status’. Salah satunya adalah ….
a. nama-nama keluarga
b. penampilan diri
c. ikatan kekerabatan
d. jenis pekerjaan orang tua
13. Sebelum mempelajari
:’Perkalian bilangan’, kemampuan prasyarat yang harus
dimiliki siswa adalah kemampuan ….
a. membagi
b. menjumlah
c. mengurang
d. menghitung
14. Untuk kompetensi dasar:
‘mendeskripsikan benda-benda di sekitar dan fungsi anggota tubuh dengan kalimat
sederhana, maka kemampuan prasyarat yang harus dimiliki siswa adalah
kemampuan ….
a. membuat karangan deskriptif
b. melengkapi kalimat belum
selesai
c. menyusun kalimat sederhana
d. membaca kalimat sederhana
15. Kemampuan prasyarat yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari
kompetensi dasar: ‘Mendeskripsikan gejala alam yang terjadi negara tetangga’,
adalah ….
a. mendeskripsikan gejala/peristiwa alam
yang terjadi di Indonesia
b. mendeskripsikan gejala/peristiwa alam
yang terjadi di Eropa
c. mendeskripsikan gejala/peristiwa alam
yang terjadi di Asia
d. mendeskripsikan gejala/peristiwa alam
yang terjadi di Afrika
16. Berikut ini kesulitan yang
dimungkinkan muncul pada siswa SD disebabkan adanya kerusakan-kerusakan pada
organ wicara, kecuali ….
a. artikulasi
b. suara
c. kosakata
d. kelancaran
17. Berikut ini karakteristik
anak berkesulitan belajar Matematika yang sering dialami siswa usia SD, kecuali
….
a. performance IQ lebih tinggi dari skor
Verbal IQ
b. adanya gangguan hubungan keruangan
c. kesulitan dalam bahasa dan membaca
d. gangguan mengenal dan memahami simbol
18. Salah satu contoh
kesulitan belajar bahasa ang termasuk dalam kekurangan kemampuan kognitif
adalah ….
a. merumuskan alternatif pemecahan masalah
b. menangkap makna secara penuh
c. mengingat kembali kata-kata
d. membandingkan informasi yang diterima
Soal Uji Kompotensi Guru SD, UKG SD
1. Gambarlah
penjumlahan 5 + (– 3) dengan menggunakan kartu 2 warna yang berbeda: (hitam dan
putih)
2. Gambarlah
perkalian 5 − 3 dengan menggunakan garis Bilangan
3. Buktikan
bahwa perkalian 5 X (– 3) = - 15 dengan menggunakan pendekatan pola bilangan
4. Gambarlah
perkalian - 3 x 2 dengan menggunakan garis Bilangan
5. Buatlah
jaring-jaring makanan yang terdiri dari 5 rantai makanan!
6. Mengapa
jamur termasuk heterotrof?
7. Dalam sebuah ekosistem terjadi hubungan timbal
balik antara komponen biotik dengan abiotik. Berikanlah sebuah contoh yang
menunjukkan hubungan tersebut!
8. Jelaskan
perbedaan antara ekosistem alami dengan ekosistem buatan serta berikan
contohnya masing-masing!
9. Apa yang terjadi pada ekosistem sungai bila ada
pencemaran yang berupa buangan air panas ke sungai?
10. Jelaskan bahwa pemakaian DDT yang berlebihan sebagai bahan buangan
yang nonbiodegradable akan menyebabkan air lingkungan ikut tercemar!
11. Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca!
12. Mengapa karbon monoksida atau CO sangat berbahaya kalau terhirup
manusia?
13. Secara historis
epistemologis terdapat kesilatan untuk menelusuri perkembangan pemikiran PIPS
di Indonesia. Jelaskan mengapa ?
14. Coba anda jelaskan tentang pertama kali munculnya istilah IPS ?
15. Perkembangan pemikiran pendidikan IPS yang tertuang dalam, kurikulum
sampai dengan tahun 1990-an, pendidikan IPS di Indonesia disajikan dalam dua
tradisi. Tunjukkan dan jelaskan!
16. Mengapa kurikulum PPSP dianggap sebagai pilar dalam perkembangan
pemikiran pendidikan IPS ?
17. Dikatakan bahwa IPS dapat memberikan dampak positif kepada kewargaan
global (mendunia). Dimana untung rugi dampak tersebut kepada kepribadian siswa?
Diskusikan dengan teman!
18. Jelaskan pengertian pendekatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia !
19. Bandingkanlah pendekatan tujuan dan pendekatan struktural!
20. Apa yang dimaksud dengan pendekatan keterampilan proses dalam
pembelajaran bahasa Indonesia?
21. Apa yang dimaksud dengan pendekatan Whole language?
22. Bagaimanakah guru melakukan penilaian dalam kelas Whole language?
MATERI KOMPETENSI PAEDAGOGIK
1.
Karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI
ditinjau dari aspek fisik antara lain:
mulai kehilangan gigi bayi, namun tumbuh gigi baru, memiliki dorongan dan energi secara
eksplosif, mengulang kembali keterampilan-keterampilan secara tuntas,
dan menyenangi olahraga secara kelompok. Jadi memiliki kemampuan dalam
mengangkat beban yang berat, bukan merupakan karakteristik perkembangan aspek
fisik anak usia SD.
2.
Kreativitas merupakan salah satu karakteristik
perkembangan aspek intelektual siswa SD. Menurut Hurlock, kreativitas adalah
kemampuan untuk berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak
biasa serta menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan.
3.
Karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI
ditinjau dari aspek sosial antara lain:
mulai dapat bekerja sama dalam kelompok, memiliki keasyikan sendiri,
dapat beradu argumentasi, dan menyukai teman sebaya sesama jenis. Jadi, mulai
menyukai teman sebaya
sesama jenis, berperan serta dalam permainan logika, dan menyukai teman sebaya
lawan jenis bukan merupakan karakteristik perkembangan peserta didik
usia SD.
4.
Hurlock, menyatakan bahwa karakteristik
perkembangan aspek sosial anak usia SD, antara lain: anak berminat dalam
kegiatan dengan teman sebaya, ingin menjadi bagian dari kelompok yang
mengharapkan untuk dapat menyesuaikan diri dengan nilai dan perilaku, serta
minat para anggota kelompok. Berdasarkan karakteristik perkembangan sosial
tersebut, usia ini disebut juga ‘usia berkelompok’
5.
Menurut Hurlock minat anak usia SD antara lain
terdiri atas: minat terhadap tubuh,
minat terhadap kesehatan tubuh, minat terhadap sekolah, minat terhadap status
dan simbol, minat terhadap penampilan, minat terhadap masalah sosial, dsb.
Dalam pembelajaran mata pelajaran PKn merupakan salah satu cara guru untuk
mengidentifikasi minat siswa terhadap masalah sosial. Substansi kajian dalam
mata pelajaran PKn sangat berhubungan dengan minat-minat siswa terhadap masalah
sosial, bukan bidang olahraga, atau kesehatan/tubuh manusia.
6.
Menurut Hurlock, perkembangan moral anak terdiri
atas dua fase, yakni: fase pertama, perkembangan prilaku moral dan fase kedua,
perkembangan konsep moral. Metode-metode
yang digunakan agar anak mengalami fase perkembangan perilaku moral terdiri
atas coba-ralat (trial and error), pendidikan langsung, dan identifikasi.
7.
Menurut Hurlock minat siswa antara lain terdiri
atas minat terhadap tubuh, minat terhadap kesehatan, minat terhadap sekolah,
minat terhadap status, minat terhadap pekerjaan di masa depan, minat terhadap
penampilan, minat terhadap masalah sosial, dsb. Pembelajaran mata pelajaran
Matematika, khususnya ketika guru mengaitkan konsep atau kegunaan matematikan
dengan kehidupan sehari-hari memungkinkan guru untuk mengidentifikasi
minat-minat siswa terhadap pekerjaan di masa datang.
8.
Menurut Hurlock minat siswa antara lain terdiri
atas minat terhadap tubuh, minat terhadap kesehatan, minat terhadap sekolah,
minat terhadap pekerjaan di masa depan, minat terhadap status dan simbol, minat
terhadap penampilan, dsb. Dalam proses pembelajaran, Bahasa Indonesia ketika
ada siswa yang sangat antusias memerankan
tokoh dongeng atau cerita
rakyat yang disukai, berarti guru telah
menyajikan bahan pelajaran dengan menarik. Dengan demikian, bahan pelajaran
yang menarik tersebut dapat mengindentifikasi minat siswa terhadap sekolah.
Minat anak terhadap sekolah secara positif cenderung mempengaruhi sikap dan
minat anak terhadap sekolah.
9.
Menurut Hurlock minat siswa antara lain terdiri
atas minat terhadap tubuh, minat terhadap kesehatan, minat terhadap sekolah,
minat terhadap pekerjaan di masa depan, minat terhadap status dan simbol, minat
terhadap penampilan, minat siswa terhadap masalah sosial, dsb. Dalam
pembelajaran mata pelajaran IPA, khususnya tentang kompetensi:
‘mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar
tumbuh sehat dan kuat (makanan, air, pakaian, udara, lingkungan sehat)’, ketika
ada siswa yang yang selalu bertanya, kemudian mampu membuat laporan tentang apa
saja yang diminatinya dengan sangat baik maka guru dapat mengidentifikasi minat
siswa terhadap kesehatan.
10.
Menurut
Hurlock minat siswa antara lain terdiri atas minat terhadap tubuh, minat
terhadap kesehatan, minat terhadap sekolah, minat terhadap pekerjaan di masa
depan, minat terhadap status dan simbol, minat terhadap penampilan, minat
terhadap masalah sosial, dsb. Melalui pembelajaran IPS, guru dapat
mengidentifikasi minat siswa terhadap jenis pekerjaan urang tua.
11.
Kompetensi awal adalah penguasaan kemampuan
prasyarat yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari materi/topik/kompetensi tertentu. Jika hal
tersebut tidak dilakukan akan menghambat penguasaan materi yang /topik/kompetensi
dipelajari. Dalam pembelajaran PKn, khususnya kompetensi dasar: ‘Melaksanakan
aturan yang berlaku di masyarakat’, maka kompetensi prasyarat yang harus
dimiliki siswa adalah mengikuti tata tertib di rumah dan sekoalah.
12.
Kompetensi prasyarat adalah kemampuan awal yang
harus dimiliki siswa sebelum mempelajari
materi/topik/kompetensi tertentu. Jika hal tersebut tidak dilakukan akan
menghambat penguasaan materi yang /topik/kompetensi dipelajari. Dalam
pembelajaran Matematika, khususnya kompetensi dasar: ‘’Perkalian
bilangan’, ’, maka kompetensi prasyarat
yang harus dimiliki siswa adalah mengikuti tata tertib di rumah dan sekolah,
khususnya kompetensi dasar: ‘’, maka kompetensi prasyarat yang harus dimiliki
siswa adalah menjumlahkan bilangan
13.
Kompetensi prasyarat adalah kemampuan awal yang
harus dimiliki siswa sebelum mempelajari
materi/topik/kompetensi tertentu. Jika hal tersebut tidak dilakukan akan
menghambat penguasaan materi yang /topik/kompetensi dipelajari. Dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia: ‘mendeskripsikan benda-benda di sekitar dan
fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana’,
maka kemampuan awal/prasyarat yang perlu dimiliki siswa adalah menyusun
kalimat sederhana.
14.
Kompetensi prasyarat adalah kemampuan awal yang
harus dimiliki siswa sebelum mempelajari
materi/topik/kompetensi tertentu. Jika hal tersebut tidak dilakukan akan
menghambat penguasaan materi yang /topik/kompetensi dipelajari. Dalam
pembelajaran IPS SD: ‘‘Mendeskripsikan gejala (peristiwa) alam yang terjadi
negara tetangga’, maka kemampuan awal/prasyarat yang perlu dimiliki siswa
adalah mendeskripsikan gejala/peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.
15.
Kesulitan belajar Matematika disebut juga
diskalkulia (dyscalculis) . Menurut Lerner dalam Mulyono, karakteristik kesulitan belajar Matematika meliputi: (1)
gangguan dalam hubungan keruangan, (2) abnomalitas persepsi visual, (3)
asosiasi visual–motor, (4) perseverasi, (5) kesulitan mengenal dan memahami
simbol, (6) gangguan penghayatan tubuh, (7) kesulitan dalam bahasa dan membaca,
dan (8) performance IQ lebih rendah daripada skor Verbal IQ
16.
Kesulitan belajar Matematika disebut juga
diskalkulia (dyscalculis) . Menurut Lerner dalam Mulyono, terdapat beberapa
kekeliruan umum yang sering dilakukan oleh anak berkesulitan belajar
Matematika, yakni kekurangan pemahaman tentang: (1) simbol, (2) nilai tempat,
(3) perhitungan, (4) penggunaan proses yang keliru, dan (5) tulisan yang tidak
terbaca.
17.
Contoh:
kesulitan yang sering
muncul pada siswa
yang belum memahami simbol
= , -,
+ akan mendapat
kesulitan ketika mengerjakan
butir soal 8 - …. = …. atau … + 2
= 8 atau …. - 3 = 5, atau
7 + …
= 10
18.
Kesulitan belajar Matematika disebut juga
diskalkulia (dyscalculis) . Menurut Lerner dalam Mulyono, karakteristik kesulitan belajar Matematika meliputi: (1)
gangguan dalam hubungan keruangan, (2) abnomalitas persepsi visual, (3)
asosiasi visual–motor, (4) perseverasi, (5) kesulitan mengenal dan memahami
simbol, (6) gangguan penghayatan tubuh, (7) kesulitan dalam bahasa dan membaca,
dan (8) performance IQ lebih rendah daripada skor Verbal IQ
19.
Kesulitan belajar Matematika disebut juga
diskalkulia (dyscalculis) . Menurut Lerner dalam Mulyono, terdapat beberapa
kekeliruan umum yang sering dilakukan oleh anak berkesulitan belajar
Matematika, yakni kekurangan pemahaman tentang: (1) simbol, (2) nilai tempat,
(3) perhitungan, (4) penggunaan proses yang keliru, dan (5) tulisan yang tidak
terbaca. Contoh: siswa yang belum
memahami nilai tempat satuan, puluhan, ratusan, dst akan semakin mempersulit
jika kepada mereka dihadapkan pada lambang bilangan yang berbasis bukan
sepuluh.
20.
Bahasa merupakan suatu system komunikasi yang
terintegrasi mencakup bahasa ujaran (ekspresi
bahasa dalam bentuk wicara), membaca, dan menulis. Wicara merupakan bentuk penyampaian bahasa
dengan menggunakan organ wicara. Ada tiga komponen wicara, yaitu (1)
artikulasi, (2) suara), dan (3) kelancaran. Adanya kerusakan pada organ wicara
yang terkait dengan salah satu atau lebih komponen tersebut dapat menimbulkan
kesulitan wicara.
21.
Ada enam komponen bahasa, yaitu (1) fonem, (2)
morfem, (3) sintaksis, (4) semantic, (5) prosodi, dan (6) pragmatik. Adanya
gangguan pada salah satu atau lebih komponen-komponen tersebut dapat
menyebabkan terjadinya kesulitan belajar bahasa. Menurut Lovitt dalam Mulyono penyebab
kesulitan belajar bahasa adalah
kekurangan kognitif, kekurangan dalam memori, kekrangan kemampuan melakukan
evaluasi, kekurangan kemampuan memproduksi bahasa, dan kekurangan dalam
pragmatic atau penggunaan fungsional bahasa.
Contoh kekurangan kognitif: mengklasifikasi kata, mencari dan menetapkan
kata yang ada hubungannya dengan kata lain (hubungan semantik), menangkap makna
secara penuh, dsb.
22.
Ada enam komponen bahasa, yaitu (1) fonem, (2)
morfem, (3) sintaksis, (4) semantic, (5) prosodi, dan (6) pragmatik. Adanya
gangguan pada salah satu atau lebih komponen-komponen tersebut dapat
menyebabkan terjadinya kesulitan belajar bahasa. Menurut Lovitt dalam Mulyono penyebab
kesulitan belajar bahasa adalah
kekurangan kognitif, kekurangan dalam memori, kekrangan kemampuan melakukan
evaluasi, kekurangan kemampuan memproduksi bahasa, dan kekurangan dalam pragmatic
atau penggunaan fungsional bahasa.
Contoh kekurangan kognitif: mengklasifikasi kata, mencari dan menetapkan
kata yang ada hubungannya dengan kata lain (hubungan semantik), menangkap makna
secara penuh, dsb.
LATIHAN
SOAL UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK
1.
Pernyataan di bawah ini merupakan
karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI ditinjau dari aspek fisik,
kecuali :
a. Menunjukan
variasi yang besar pada tinggi dan berat badan
b. Memiliki
ketrampilan fisik untuk memainkan permainan
c. Penambahan-penambahan
dalam kemampuan motorik halus
d. Memiliki
kemampuan dalam mengangkat beban berat
2.
Kreatifitas merupakan salah satu
karakteristik perkembangan intelektual siswa SD, yang artinya kemampuan untuk .
. . .
a. Memecahkan
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang sering dilakukan dan menghasilkan
kepuasan kepada dirinya sendiri dan orang lain
b. Penalaran
yang menggunakan logika-logika yang dapat ditrima oleh semua orang dan
menghasilkan penyelesaian persoalan untuk mengambil keputusan
c. Berpikir
tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa serta menghasilkan
penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan
d. Mengembangkan
ide-ide secara cerdas dalam rangka penyelesain masalah-masalah yang dihadapi
dalam kehidupan sekarang maupun masa yang akan dating
3.
Pernyataan di bawah ini yang merupakan
karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI ditinjau dari aspek social
adalah . . . .
a. Mulai
menyukai teman sebaya sesame jenis
b. Berperan
serta dalan permainan logika
c. Menyukai
teman sebaya lawan jenis
d. Dapat
bekerja dalam durasi waktu yang lama
4.
Pernyataan di bawah ini merupakan
karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI ditinjau dari aspek emosional,
kecuali . . . .
a. Kesulitan
memulai sesuatu, tetapi jika berhasil akan bertahan sampai akhir
b. Menampakan
marah apabila mengalami kesulitan di sekolah
c. Mulai
muncul perasaan simpati kepada orang yang lebih dewasa
d. Memiliki
rasa humor yang diekspresikan dalam lelucon praktis
5.
Perkembangan perilaku moral dan
perkembangan konsep moral merupakan fase-fase perkembangan moral yang harus
dicapai seorang anak. Pada fase perkembangan perilaku moral seorang anak
berlajar melalui cara-cara berikut, kecuali . . . .
a. Coba
ralat (trial and eror)
b. Pendidikan
langsung
c. Identifikasi
d. Observasi
6.
Pada anak usia sekolah dasar sering
disebut “usia berkelompok”. Pernyataan tersebut menunjukan karakteristik
perkembangan anak dalam aspek . . . .
a. Sosial
b. Moral
c. Intelektual
d. Emosional
7.
Pada mata pelajaranm PKn, salah satu
minat anak usia sekolah dasar yang dapat teridentifikasi dalam proses
pembelajaran adlah minat terhadap . . . .
a. Masalah
sosial
b. Bidang
olah raga
c. Tubuh
manusia
d. Kesehatan
manusia
8.
Dalam proses pembelajaran matematika,
khususnya ketika guru mengaitkan pelajaran dengan kebutuhan hidup sehari hari
maka guru telah berupaya agar pembelajaran memungkinkan bagi guru untuk
mengidentifikasi minaty siswa terhadap . . . .
a.
Kesehatan
b.
Status
c.
Penampilan
d.
pekerjaan
9.
Ketika dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia, ada siswa yang sangat antusias memerankan tokoh dongeng atau cerita
rakyat yang disukai berarti guru telah menyajikan bahan pelajaran dengan
menarik. Dengan demikian guru telah mengidentifikasi minat siswa terhadap . . .
.
a.
Penamp[ilan
b.
Pekerjaan
c.
Sekolah
d.
status
10. Pada
proses pembelajaran tentang kompetensi dasar : mengidentifikan kebutuhan tubuh
agar tumbuh sehat dan kuat (makanan, air, pakaian, udara, lingkungan sehat),
guru tampak dapat mengidentifikas siswa yang selalu bertanya dan mampu membuat
laporan tentang apa saja yang siminatinya dengan sangat baik. Berdasarkan uraian
di atas, dapat dikatakan bahwa guru dapat mengidentifikasi minat siswa terhadap
. . . .
a. Seks
b. Penampilan
c. Kesehatan
d. pekerjaan
11. Minat siswa dapat teridentifikasi melalui mata
pelajaran IPS adalah “minat siswa terhadap lambing status” salah satunya adalah
. . . .
a.
Nama-nama keluarga
b.
Penampilan diri
c.
Ikatan kekerabatan
d.
Jenis pekerjaan orang tua
12. Dalam
proses pembelajaran PKn guru kelas 1 SD mengajarkan tentang kompetensi dasar :
“Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat”, maka kompetensi prasyarat
yang harus dimiliki siswa adalah . . . .
a. Menganal
pentinganya tata tertib di masyarakat
b. Melaksanakan
hidup rukun di masyarakat
c. Mengenal
lingkungan rumah dan sekolah
d. Mengikuti
tata tertib di rumah dan sekolah
13. Untuk
membelajarkan kompetensi dasar : “Perkalian bilangan”, kemampuan awal/prasyarat
yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan . . . .
a.
Membagi
b.
Menjumlah
c.
Mengurang
d.
menghitung
14. Untuk
membelajarkan kompetensi dasar : “Mendeskripsikan benda-benda di sekitar dan
fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana maka kemapuan awal/prasyarat yang
harus dimiliki siswa adalah kemampuan . . . .
a.
Membuat karangan deskripsi
b.
Melengkapi kalimat belum selesai
c.
Menyusun kalimat sederhana
d.
Membaca kalimat sederhana
15. Kemapuan
awal/prasyarat yang jharus dimilikisiswa sebelum mempelajari kompetensi dasar :
“ Mendeskripsikan gejal (peristiwa alam yang terjadi di Negara tetangga “,
adalah . . . .
a.
Mendiskrepsikan gejala/peristiw alam
yang terjadi di Indonesia
b.
Mendiskrepsikan gejala/peristiw alam
yang terjadi di Eropa
c.
Mendiskrepsikan gejala/peristiwa
alam yang terjadi di Asia
d.
Mendiskrepsikan gejala/peristiw alam
yang terjadi di Afrika
16. Pemahaman
simbol merupakan salah satu kesulitan belajar yang sering muncul pada siswa.
Hal tersebut dapat teridentifikasi melaluoi pengerjaan soal . . . .
a. 4
– 3 = . . . .
b. 9
– 6 = . . . .
c. 8
- … = . . . .
d. 5
– 4 = . . . .
17. Berikut
inoi karakrteristik anak kesulitan belajar matematika yang sering dialami siswa
usia sekolah dasar, kecuali . . . .
a.
Adanya agangguan hubungan keruangan
b.
Kesulitan dalam bahasa dan membaca
c.
Gangguan mengenal dan memahami symbol
d.
Performance IQ lebih tinggi dari
skor Verbal IQ
18. Perhatikan
soal-soal di bawah ini :
75 68
27 13
__ _ __
_
58 71
Jawaban soal di atas
menunjukan salah satu kesalah umum yang sering dilakukan oleh anak usia SD yang
berkesulitan belajar matematika dalam hal . . . .
a.
Proses perhitungan
b.
Memahami simbol
c.
Nilai tempat
d.
Bahasa dan membaca
19. Berikut
ini kesulitan yang dimungkinkan muncul pada siswa SD disebabkan adanya
kerusakan-kerusakan pada organ wicara, kecuali . . . .
a.
Suara
b.
Kosakata
c.
Artikulasi
d.
kelancaran
20. Salah
satu kesulitan belajar bahasa yang termasuk dalam kekurangan kemampuan kognitif
adalah . . . .
a.
Menangkap makna secara utuh
b.
Mengingat kembali kata-kata
c.
Membandingkan informasi yang diterima
d.
Merumuskan alternatif pemecahan masalah
21. Serangkaian
kegiatan untuk menetapkan ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu
adalah . . . . .
a.
Pengukuran
b.
Penskoran
c.
Penilaian
d.
Pengujianm
e.
evaluasi
22. Serangkaian
kegiatan sistematik untuk menentukan manfaat atau kegunaan suatu obyek atau
program adalah . . . .
a.
Pengukuran
b.
Penskoran
c.
Penilaian
d.
Pengujian
e.
evaluasi
23. Di
bawah ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan assesmen hasil
belajar peserta didik, kecuali . . . .
a.
Ditujukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi
b.
Menggunakan acuan kriteria berdasarkan
pencapaian kompetensi
c.
Ditindaklanjuti dengan program remedial
dan pengayaan
d.
Dilakukan penglangan jika ternyata
hasilnya banyak yang jelek
e.
Dilakukan sesuai dengan kegiatan
pembelajaran
24. Assesmen
hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut,
kecuali . . . .
a.
Sahih (valid)
b.
Obyektif
c.
Adil
d.
Kooperatif
e.
terpadu
25. Kemampuan
yang berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk tanggung jawab,
kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang
lain, dan kemampuan mengendalikan diri adalah kemampuan. . . .
a.
Kognitif
b.
Afektif
c.
Psikomotor
d.
Psikologis
e.
kepribadian
26. Dibawah
ini merupakan beberapa kelebihan tes lisan, kecuali . . . .
a.
Dapat menilai kemampuan dan tingkat
pengetahuanyang dimiliki peserta didik, sikap serta kepribadiannya karena
dilakukan secara berhadapan langsung
b.
Bagi peserta didik yang kemampuan
berpikirnya relative lambat sering mengalami kesulitan dalam memahami
pernyataan soal
c.
Dapat dilakukan sesuai dengan
kesepakatan antara pendidik dan peserta didik dalam menentukan waktu dan tempat
tes
d.
Lebih obyektif bagi pendidik dalam
penilaian
e.
Hasil tes dapat langsung diketahui
peserta didik
27. Tes
simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian
a. Lisan
b. Praktik/kinerja
c. Penugasan
d. Portofolio
e. Penilaian
diri
28. Di
bawah ini langkah-langkah penting dalam melakukan assesmen, kecuali. . . .
a.
Menentukan tujuan penilaian
b.
Memperhatikan standar kompoetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD)
c.
Menentukan jenis alat ukurnya, yaitu tes
dan non tes atau keduanya
d.
Menyusun kisi-kisi tes dan pedoman
penskoran
e.
Menentukan kriterian ketuntasan minimal
29. Di
bawah ini beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penentuan materi
terkait dengan assesmen, kecuali . . . .
a.
Urgensi, yaitu materi secara teoritis
mutlak harus dikuasai oleh peserta didik
b.
Kontinuitas, yaitu materi lanjutan
yang merupakan pendalaman dari satu atau lebih materi yang sudah dipelajari
sebelumnya
c.
Relevansi, yaitu materi yang diperlukan
untuk mempelajari atau memahami mata pelajartan lain
d.
Keterpakain, yaitu materi yang memiliki
nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari
e.
Ketuntasan, yaitu batas minimal
kompetensi yang harus dimiliki peserta didik
30. Di
bawah ini merupakan beberapa langkah dalam penyusunan butir soal, kecuali . . .
.
a.
Menentukan tujuan tes
b.
Menentukan kompetensi yang akan diajukan
c.
Menentukan materi yang diujikan
d.
Menentukan batas
ketuntasan/kelulusan
e.
Menyusun kisi-kisi
31. Benjamin
S. Bloom mengembangkan ranah kognitif dengan urutan berikut . . . .
a.
Ingatan, pemahaman, analisis, aplikasi,
sintesis dan evaluasi
b.
Ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisisn sintesis dan evaluasi
c.
Ingatan, pemahaman, sintesis, aplikasi,
analisis dan evaluasi
d.
Ingatan, pemahaman, analisis, aplikasi,
evaluasi, dan sintesis
e.
Ingatan, pemahaman, aplikasi, sintesis,
analisis dan evaluasi
32. Norman
E. Gronlund dan R.W. de Maclay mengembangkan domain psicomotor dengan urutan
berikut . . . .
a.
Persepsi respon tepimpin, mekaniosme,
kesiapan, respon yang kompleks, organisasi, dan karakterisasi dari nilai
b.
Persepsi, kesiapan, respon terpimpin,
mekanisme, respon yang kompleks, organisasi dan karakterisasi dari nilai
c.
Persepsi, kesiapan, mekanisme, respon
terpimpin, respon kompleks, organisasi dan karakterisasi nila
d.
Persepsi, kesiapan, respon yang
kompleks, respon terpimpin, mekanisme, organisasi dan karakterisasi dari nilai
e.
Persepsi, kesiapan, responm
terpimpin, mekanisme, respon yang kompleks, organisasi dan karakterisasi dari
nilai
33. Di
bawah ini merupakan beberapa ketrampilan berpikir yang dikembangkan Linn dan
Gronlund, kecuali. . . .
a.
Membandingkan
b.
Menjelaskan
c.
Hubungan sebab akibat
d.
Member alas an
e.
Meringkas
34. Di
bawah ini adalah jenis perilaku yang dikembangkan Quellmalz, kecuali. . . .
a.
Ingatan
b.
Analisis
c.
Perbandingan
d.
Penyimpulan
e. Mencipta
35. Di
bawah ini merupakan kaidah-kaidah dalam penulisan soal dilihat dari materi,
kecuali . . . .
a.
Soal harus sesua dengan indikator
b.
Setiap pertanyaan harus diberikan
batasan jawaban yang diharapkan
c.
Materi yang ditanyak harus sesuai dengan
tujuan pengukuran
d.
Ada petunjuk yang jelas tentang
cara mengerjakan soal
e.
Materi yang ditanyakan hasur sesuai
dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas
36. Penilaian
yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan criteria yang ditetapkan adalah
. . . .
a.
Penilaian projeck
b.
Penilaian kinerja
c.
Penilaian produk
d.
Penilaian portofolio
e.
Penilaian non tes
37. Validitas
dalam penyusunan instrument non tes yang mengacu berdasarkan teori adalah . . .
.
a. Validitas
isi
b. Validitas
prediktif
c. Validitas
konstruk
d. Validitas
logis
e. Validitas
empiris
38. Pada
tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa . . . .
a.
Standar kompetensi
b.
Kompetensi dasar
c.
Standar kompetensi lulusan
d.
Indicator-indikator kompetensi dasar
e.
Kompetensi komperhensip
39. Penilaian
yang didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur, hal tersebut
merupakan prinsip penilaian yang. . . .
a.
Adil
b.
Obyektif
c.
Valid
d.
Sistematis
e.
Akuntabel
40. Penilaian
yang dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi teknik, prosedur, maupun
hasilnya, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang . . . .
a.
Adil
b.
Obyektif
c.
Valid
d.
Sistematis
e.
Akuntabel
41. Penilaian
yang dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah
yang baku, hal ini mepakan prinsip penilaian yang . . . .
a.
Adil
b.
Obyektif
c.
Valid
d.
Sistematis
e.
Akuntabel
42. Daftar
pertanyaan merupakan bentuk instrumen untuk teknik penilaian. . . .
a. Tes
tertulis
b. Tes
lisan
c. Tes
kinerja
d. Jurnal
e. Portofolio
43. Penilaian
yang dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta
didik, sikap serta kepribadiannya karena dilakukan secara langsung adalah salah
satu kelebihan dari teknik penilaian . . . .
a.
Tes tertulis
b.
Tes lisan
c.
Tes perbuatan
d.
Wawancara
e.
Portofolio
44. Materi
yang diperlukan untuk mempelajari atau memahami mata pelajaran lain adalah
hal-hal penting dalam membuat soal berdasarkan criteria. . . .
a.
Urgensi
b.
Kontiunitas
c.
Relevenasi
d.
Keterpakaian
e.
Kompleksitas
45. Aspek
yang dinilai diantaranya meliputi : (1) tahap persiapan, pemilihan dan cara
penggunaan alat, (2) tahap proses/produksi, prosedur kerja dan (3) tahap
akhir/hasil : kualitas serta estetika hasil karya. Langkah-langkah tersebut
adalah penilaian dengan menggunakan teknik penilaian . . . .
a.
Kinerja
b.
Produk
c.
Penugasan
d.
Lisan
e.
Wawancara
46. Menggunakan
kata kerja operasionalyang tepat, serta dapat dibuatkan soal atau pengecohnya
merupakan syarat dari . . . .
a.
Penyusunan kisi-kisi
b.
Penentuan dan penyebaran soal
c.
Penulisan soal bentuk penilaian kinerja
d.
Penyusunan butir soal tes tertulis
e.
Perumusan indikator soal
47. Dalam
penulisan soal bentuk uraian hal yang sulit adalah menyusun pedoman
penskoranya. Berdasarkan metode penskorannya bentuk uraian diklasifikasikan
menjadi 2 yaitu . . . .
a.
Uraian objektif dan uraian non objektif
b.
Komunikatif dan inovatif
c.
Evaluasi dan analisis
d.
Kesimpulan dan pendapat
e.
Justifying dan interring
48. SCL
adalah salah satu inovasi dibidang pendidikan yang bercirikan . . . .
a.
Menekankan transfer pengetahuan dari
guru ke siswa
b.
Lebih menekankan pada penguasaan materi
c.
Penekanan pada pencapain kompetensi
d.
Proses opembelajaran dan penilaian
dilakukan secara terpisah
e.
Penekanan pada ketuntasan materi
pelajaran
49. Perkembanganteknologi
informasi sangat mempengaruhi . . . .
a. Perkembangan
model pembelajaran
b. Cara
belajar siswa
c. Cara
mengajar guru
d. Perkembangan
bahan ajar
e. Semuanya
benar
50. Model
pembelajaran yang meminta siswa untuk mengurutkan dan menjelaskan gambar
setelah guru menyampaikan materi adalah . . . .
a.
Cooperative script
b.
Metode Jigsaw
c.
Snowball Throwing
d.
Problem Solving
e.
Picture and Picture
51. Model
pembelajaran yang mengedapankan kerjasama sesame guru serta melakukan
perencanaan, praktek mengajar, observasi, Refleksi/kritikan terhadap
pembelajaran adalah . .
a.
Lesson Study
b.
Cooperative Script
c.
Metode Jigsaw
d.
Snowball Throwing
e.
Inquiry
52. Model
pembelajaran dengan cara membuat pertanyaan yang dituliskan pada ketas lalu
diberikan pada ketua kelompok untuk dilempar ke siswa lain untuk dijawab adalah
. . . .
a.
Lesson Study
b.
Cooperative Script
c.
Metode Jigsaw
d.
Snowball Throwing
e.
Inquiry
53. Model
pembelajaran dimana guru membagi topic tertentu menjadi beberapa subtopic,
selanjutnya membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif, setiap anggota
bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap subtopic, adalah . . . .
a.
Lesson Study
b.
Cooperative Script
c.
Metode Jigsaw
d.
Snowball Throwing
e.
Inquiry
54. Keberhasilan
pembelajaran bergantung pada beberapa hal, kecuali. . . .
a.
Efektifitas penilaian kelas
b.
Cost benefit yang besar
c.
Perancangan penilaian sistematis
d.
Perlakuan penilaian yang secara terus
menerus dan berkesinambungan
55. Yang
tertmasuk bahan pertimbangan dalam memilih media dalam pembelajaran diantaranya
adalah . . . .
a.
Harus membuat terlebih dahulu
b.
Kesesuaian dengan tujuan dan bahan
c.
Harganya mahal dan modern
d.
Pengoperasiannya sulit
56. Struktur
sajian suatu karya tulis ilmiah pada umumnya terdiri dari . . . .
a.
Pendahuluan, inti (pokok pembahasan) dan
penutup
b.
Pendahuluan, abstrak, bagian inti
simpulan
c.
Abstrak, pendahuluan, bagian inti,
simpulan
d.
Abstrak, bagian inti, penutup
57. Bagian
penutup pada suatu karya tulis ilmiah, pada umumnya menyajikan tentang . . . .
a.
Rangkuman dan tindak lanjut
b.
Simpulan umum
c.
Rekomendasi penulis
d.
Simpulan dan saran
58. Diantara
judul berikut, yang manakah yang paling sesuai untuk judul karya tulis ilmiah ?
a.
Senjata makan tuan
b.
Kumbang cantik penghisap madu
c.
Pengaruh gizi pada pertumbuhan anak
d.
Pengaruh obat b ius yang menghebohkan
59. Untuk
membedakan karya tulis ilmiah dan karya tulis bukan ilmiah, seseorang dapat
mengkaji berbagaoi aspek tulisan. Salah satu aspek yang dapat digunakan sebagai
pembela adalah . . . .
a. Sistematika
penulisan
b. Panjang
tulisan
c. Ragam
bahasa yang digunakan
d. pengarang
60. Referensi
memuat semua rujukan yang . . . .
a. Pernah
dibaca penulis
b. Perlu
dibaca pembaca
c. Dimuat
dalam badan tulisan
d. Diperlukan
dalam pengembangan tulisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar